Rabu, 27 Agustus 2014

Pengemudi Taxi = Orang kaya yang rendah hati.

     Banyak orang yang menganggap bahwa profesi sopir taxi adalah sebuah pekerjaan yang masih dibawah standart kehidupan, kata siapa ? Disini saya bukan membela diri sendiri maupun membela siapapun juga. Saya merasakan sendiri bahwa selama saya bekerja sebagai pengemudi taxi Blue Bird Group saya bisa menghidupi keluarga saya dengan cukup. Saya akan memberikan sedikit info untuk anda yang mungkin penasaran dengan kata-kata saya diatas. *hanya sebagai acuan saja.

    Dalam satu bulan saya mendapatkan jadwal kerja sebanyak 20 hari dengan ratio 2:1 (2 hari kerja, 1 hari libur), dalam 1 hari bekerja alias narik taxi saya bisa menghasilkan atau mendapatkan komisi paling sedikit 70.000 dan maksimal 250.000 tergantung total argo yang saya setor pada hari itu, hampir setiap kali saya kerja alias narik taxi per hari saya membawa pulang (komisi argo) sebesar 100.000. Selama 20 hari saya sudah mengumpulkan 2jt rupiah. Benar ?

    Selama 20 hari tersebut apabila saya rajin masuk kerja, saya mendapatkan bonus kehadiran atau istilahnya IHK (Intensif Hadir Kerja) dari Blue Bird Group sebesar 200.000. Saya sudah mendapatkan upah sebesar 2,2jt dari total uang yang saya kumpulkan dalam 20 hari. Itu sudah maksimal ? Belum, masih ada bonus-bonus yang diberikan oleh Blue Bird Group.

    Apabila dalam 20 hari tersebut total argo (pendapatan) saya bisa mencapai 13,5jt maka saya mendapatkan bonus lagi sebesar 1,5jt. Dan itu sudah 2x saya capai. Kalau di total jadi berapa ? Rinciannya sebagai berikut : 2.000.000 + 200.000 + 1.500.000 = Rp.3.700.000 per bulan atau per 20 hari kerja.

Sedangkan ukuran UMR tahun 2014 kota Surabaya sebesar Rp. 2.200.000,- per bulan, terhinakah pengemudi taxi ? Jawabannya adalah TIDAK. Karena saya dan rekan-rekan pengemudi taxi lainnya melakukan pekerjaan sebagai pengemudi taxi dengan ikhlas untuk senyum anda (penumpang) dapat bertemu dengan keluarga selamat sampai tujuan.

    Semoga info diatas bisa membuka mata hati para penumpang atau siapa saja bahwa profesi pengemudi taxi bukanlah sebuah pekerjaan atau profesi yang terhina, kami sanggup seperti anda tapi kami lebih mengutamakan senyum anda ketimbang senyum diri kami sendiri.
 

1 komentar: